Kia Salahkan Regulasi: Mitos atau Fakta?

Baru-baru ini, kekhawatiran meningkat atas kendaraan bermesin bensin yang semakin terpinggirkan akibat pengetatan regulasi emisi di Eropa. Namun, ternyata situasinya lebih kompleks dengan tren global yang menunjukkan perlambatan kinerja kendaraan bermesin pembakaran di seluruh dunia.

Kia, sebagai produsen mobil terkemuka, telah mengumumkan rencana untuk merakit mobil sport masa depan mereka dengan tenaga listrik guna mematuhi regulasi emisi yang semakin ketat. Roland Rivero, Kepala Produk Kia Australia, menegaskan bahwa produsen mobil harus menyesuaikan diri dengan situasi global dan regulasi CO2 yang semakin ketat di berbagai negara.

Munculnya mobil listrik dengan lencana GT menjadi tren terbaru dalam industri mobil, dengan model seperti EV4 yang mungkin akan menjadi perwakilan utama dari evolusi ini. Rivero tetap optimis bahwa pengalaman berkendara dengan mobil listrik dapat memberikan sensasi yang setara dengan kendaraan bermesin internal, meskipun dengan peningkatan teknologi komputer.

Meskipun beberapa model seperti Stinger GT dengan mesin V-6 mungkin akan tergeser, ada upaya untuk tetap mempertahankan eksistensi mobil bermesin internal. Hyundai misalnya, masih fokus pada pengembangan mobil dengan mesin tradisional, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengadopsi teknologi hybrid sebagai solusi kompromi.

Tantangan di masa depan adalah bagaimana produsen mobil dapat memenuhi keinginan konsumen akan SUV yang semakin populer, namun tetap mematuhi regulasi emisi yang ketat. Tren pengembangan SUV listrik dengan lencana GT dan N menjadi langkah strategis bagi produsen mobil untuk tetap bersaing dan memenuhi tuntutan pasar global yang semakin beragam.

Source link

Exit mobile version