Portal berita terpercaya prabowo subianto yang humanis,berani dan tegas
Berita  

BMKG: Empat Provinsi Waspada Potensi Banjir hingga 20 Juni 2024

BMKG: Empat Provinsi Waspada Potensi Banjir hingga 20 Juni 2024

Jumat, 14 Juni 2024 – 10:27 WIB

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan kepada empat provinsi untuk siaga menghadapi potensi banjir yang disebabkan oleh curah hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada periode 11-20 Juni 2024.

Baca Juga :

Fesbul Adakan Workshop di Jayapura, Dukung Sineas Lokal Tingkatkan Kompetensi Perfilman

Berdasarkan data dari Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG yang diterima di Jakarta pada Jumat, 14 Juni 2024, keempat provinsi ini harus siaga menghadapi potensi banjir akibat tingginya intensitas curah hujan. Provinsi-provinsi tersebut meliputi Sumatra Selatan, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya.

Tim ahli klimatologi BMKG mengklasifikasikan potensi banjir di Sumatra Selatan sebagai kategori rendah. Namun, hasil analisa menunjukkan bahwa hujan akan merata hingga tanggal 20 Juni dan mencakup seluruh kabupaten/kota di provinsi itu, sehingga perlu tetap waspada.

Baca Juga :

Hujan Membawa Berkah

Ilustrasi banjir di Jakarta

BMKG memperkirakan potensi banjir akan terjadi di Kabupaten Banyuasin, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Komering Ulu Timur, Penukal Abab Lematang Ilir, hingga kota Pagar Alam, Lubuk Linggau, dan Palembang.

Baca Juga :

Temui Jokowi, MRP Minta Bupati dan Wali Kota di Papua Dijabat OAP

Sementara itu, Provinsi Maluku, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya juga berada dalam kategori tinggi potensi banjir menurut BMKG. Daftar wilayah dengan potensi banjir tinggi di provinsi-provinsi tersebut telah direncanakan.

BMKG memperingatkan bahwa dampak bencana akibat hujan di sejumlah wilayah Indonesia masih tinggi meskipun sudah masuk musim kemarau. Fenomena atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin, pola sirkulasi siklonik, dan potensi pembentukan daerah belokan dan perlambatan angin dapat memicu peningkatan hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang.

Kombinasi dari fenomena-fenomena tersebut dapat menyebabkan hujan sedang hingga lebat yang berpotensi menciptakan cuaca ekstrem dan bencana hidro-meteorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan, serta tanah longsor. Hal ini terjadi meskipun Indonesia sedang mengalami musim kemarau pada pertengahan bulan Juni hingga September 2024. (ant)

Halaman Selanjutnya

Potensi banjir tinggi di Provinsi Maluku diprakirakan meliputi Kota Ambon (Kecamatan Baguala, Leitimur Selatan, Nusaniwe, Sirimau, Telukambon), Kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan Amahai, Leihitu, Leihitu Barat, Pulauharuku, Seram Utara), Kabupaten Seram Bagian Barat (Kecamatan Amalatu, Huamual, Inamosol, Kairatu, dan Kairatu Barat).

Halaman Selanjutnya