Insiden keracunan makanan yang menimpa 13 siswa di Kabupaten Manokwari membuat Ombudsman Perwakilan Papua Barat turun tangan untuk memeriksa dapur penyedia makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Siswa dari SD Negeri 45 Arowi dan SMP Negeri 13 Manokwari mengalami gejala seperti sesak napas, pusing, dan muntah setelah mengonsumsi makanan dari program pemerintah tersebut. Kepala Ombudsman Perwakilan Papua Barat, Amos Aktana, langsung merespons dengan membawa sebagian siswa ke Puskesmas Pasir Putih dan merujuk yang lainnya ke RSUD Manokwari.
Amos menegaskan bahwa pihaknya akan memeriksa dapur penyedia makanan meskipun ini merupakan kasus pertama yang tercatat dalam program MBG. Tujuan dari Program MBG sendiri adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui asupan makanan bergizi. Namun, insiden ini menunjukkan bahwa tata kelola pelaksanaannya masih perlu dievaluasi lebih lanjut. Dengan demikian, Ombudsman akan memeriksa dapur penyedia makanan bagi penerima manfaat Program MBG di Manokwari, termasuk yang melayani wilayah Kelurahan Pasir Putih.
Selain itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marten Rantetampang, juga telah mengirimkan tim medis untuk memeriksa kondisi para siswa yang terkena dampak. Sampel makanan telah diambil untuk diuji sebagai langkah awal dalam menentukan penyebab pastinya. Semua pihak berharap agar insiden keracunan ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah dan pusat untuk membenahi sistem penyediaan, penyimpanan, dan distribusi makanan dalam Program MBG agar tidak membahayakan kesehatan anak-anak penerima manfaat di masa yang akan datang.