Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan bahwa Ketua KPK Firli Bahuri berbohong ketika mengklaim bahwa mobilnya hilang setelah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Firli menyatakan bahwa dia terpaksa menggunakan mobil yang ditawarkan oleh seseorang. Boyamin menjelaskan bahwa tidak mungkin mobil Firli Bahuri hilang di Markas Besar (Mabes) Polri karena tempat tersebut memiliki pengawalan yang sangat ketat. Menurut Boyamin, Firli menggunakan kata ‘hilang’ untuk mendramatisir situasi, padahal sebenarnya pengawasan di Bareskrim Polri juga sangat ketat dengan banyak kamera CCTV.
Boyamin juga menyebut bahwa ketika Firli diperiksa di Bareskrim Polri, dia luput dari pengawalan awak media. Hal ini menunjukkan bahwa Firli tidak asing di Mabes Polri. Namun, Polri sudah bersikap profesional dalam memperlakukan Firli, sesuai dengan perlakuan terhadap saksi atau pihak terkait dalam suatu kasus. Boyamin juga berharap agar ada kepastian hukum dalam kasus tersebut dan adanya penetapan tersangka baru.
Lebih lanjut, Boyamin menilai bahwa pernyataan Firli tidak sesuai dengan situasi di KPK, karena masih banyak kasus yang mangkrak di lembaga tersebut. Dia menyebut beberapa kasus, seperti e-KTP dan Harun Masiku, yang belum tuntas. Menurut Boyamin, keinginan Firli untuk menutup perkaranya dengan cepat tidak sesuai dengan kondisi di KPK yang masih memiliki banyak perkara yang belum ditangani.