Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengungkapkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai respons terhadap maraknya kasus keracunan siswa. Menurut Qodari, program tersebut harus diperbaiki baik dari segi mekanisme maupun kelembagaan untuk mencapai tujuan tanpa menimbulkan risiko kesehatan. Dia menekankan pentingnya standar “zero accident” dalam perancangan MBG.
Qodari juga mengingatkan bahwa program tersebut tidak boleh mengalami kesalahan sekecil apapun dan harus berjalan dengan prinsip “zero tolerance” terhadap kecelakaan. Ia menyoroti risiko yang lebih besar di daerah terpencil yang memiliki keterbatasan akses dan fasilitas kesehatan. Selain itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi telah meminta maaf atas kasus keracunan yang terjadi dan pemerintah sedang melakukan langkah pemulihan korban serta evaluasi program.
Pemerintah telah memberikan penanganan cepat kepada siswa yang terdampak dan sedang melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Badan Gizi Nasional (BGN) berkomitmen untuk mencapai “zero incident” dengan memperketat standar dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai penyedia menu MBG di berbagai daerah. Evaluasi dan langkah perbaikan sedang dilakukan agar program ini dapat berjalan dengan baik dan tanpa risiko yang merugikan kesehatan masyarakat.