Toyota terus bereksperimen dengan teknologi hidrogen sebagai sumber bahan bakar alternatif yang berpotensi menggantikan diesel di masa depan. Dalam wawancara dengan Sean Hanley, Wakil Presiden Toyota Australia, mereka meyakini bahwa meskipun saat ini hidrogen masih diremehkan, namun di masa depan teknologi ini dapat menjadi pengganti powertrain diesel. Hanley juga menyoroti pentingnya infrastruktur pengisian bahan bakar hidrogen yang masih perlu ditingkatkan untuk memacu adopsi teknologi ini.
Sejarah pengembangan teknologi sel bahan bakar hidrogen sudah terbilang lama, dimulai dari eksperimen pada abad ke-19 hingga General Motors meluncurkan Electrovan pada tahun 1966. Toyota merupakan produsen mobil pertama yang massal memproduksi Mirai, mobil berbasis hidrogen, di tahun 2014. Namun, investasi dalam infrastruktur pengisian bahan bakar hidrogen masih terbatas, seperti halnya kekhawatiran di Amerika Serikat yang mulai menutup stasiun bahan bakar hidrogen.
Meskipun beberapa produsen mobil seperti BMW terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi hidrogen, Stellantis justru menghentikan investasinya. Meski demikian, teknologi sel bahan bakar hidrogen diprediksi tetap akan ada dan berkembang di masa depan.