Pada Kamis, 11 September 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap selebgram Lisa Mariana dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan iklan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten atau Bank BJB periode 2021-2023 bukanlah upaya mencari sensasi. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu.
Asep menjelaskan bahwa tujuan memanggil Lisa Mariana adalah untuk mendalami dugaan aliran dana dalam kasus tersebut. Hasil pemeriksaan terhadap Lisa Mariana juga menjadi bahan bagi KPK dalam memeriksa eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Terkait dengan dugaan aliran dana dari Ridwan Kamil kepada Lisa Mariana dibandingkan dengan aliran dana kepada putra Presiden ke-3 RI, B. J. Habibie, Ilham Akbar Habibie (IAH), KPK masih terus mengkaji hal tersebut.
Lisa Mariana diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus Bank BJB pada 22 Agustus 2025. Sementara dalam kasus dugaan korupsi Bank BJB, KPK telah menetapkan lima tersangka pada 13 Maret 2025 dengan perkiraan kerugian negara sekitar Rp222 miliar. Salah satu dari lima tersangka tersebut adalah Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, serta pihak lain yang terlibat dalam kasus tersebut. Pada 10 Maret 2025, KPK juga melakukan penggeledahan terhadap rumah Ridwan Kamil terkait kasus tersebut.
Hingga Rabu, 10 September 2025, Ridwan Kamil belum dipanggil oleh KPK setelah penggeledahan tersebut. Pengembangan lebih lanjut terkait dengan kasus tersebut masih terus dilakukan oleh KPK untuk mengungkap kebenaran atas dugaan korupsi yang terjadi di Bank BJB.
