Pemerintah Indonesia siap bersikap terbuka dalam mengungkap kejadian tragis kematian Juliana Marins, yang terjatuh di Gunung Rinjani, NTB pada 26 Juni 2025. Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa aparat penegak hukum sedang menyelidiki dugaan kelalaian yang melibatkan pemandu wisata, biro perjalanan, dan otoritas pengelola Taman Nasional Rinjani. Pemerintah RI bahkan bersedia untuk melakukan investigasi bersama dengan pemerintah Brasil untuk memastikan kebenaran atas insiden tersebut. Pembentukan tim penyelidikan bersama dianggap lebih relevan untuk menjaga hubungan bilateral yang baik antara kedua negara tanpa harus membawa kasus ke forum hukum internasional tanpa dasar yang kuat. Selain itu, pemerintah memastikan bahwa upaya evakuasi dan otopsi sudah dilakukan meskipun medan yang sulit dan cuaca ekstrem di Gunung Rinjani. Hasil otopsi menunjukkan bahwa Juliana Marins meninggal karena cedera dalam waktu 15-30 menit setelah terjatuh dari ketinggian 600 meter. Meskipun keluarga meminta autopsi ulang di Brasil, pemerintah tetap menghormati permintaan tersebut. Yusril juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Brasil tanpa terganggu oleh insiden tersebut.
Pemerintah RI Dukung Investigasi Kematian Juliana Marins

Read Also
Recommendation for You

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melakukan penyelidikan terkait izin pengelolaan tambang di Indonesia Timur. Direktur…

Peristiwa menegangkan terjadi saat perjalanan kereta Whoosh G1044 dari Tegalluar Summarecon ke Halim terhambat oleh…

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan, panitia Seleksi Penerimaan…

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengambil perhatian terhadap berbagai kasus intoleransi yang terjadi belakangan ini….

Dua pesawat militer Amerika Serikat (AS) melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo,…