Mandi dengan menyiram kepala langsung menggunakan air dingin ternyata sering kali dikaitkan dengan risiko stroke. Banyak opini yang menyebutkan bahwa perubahan suhu tiba-tiba saat mandi dapat berdampak negatif bagi otak. Namun, apakah klaim ini didasari oleh fakta ilmiah yang kuat? Untuk mengetahui kebenarannya, penting untuk menggali informasi medis yang akurat terkait pengaruh mandi dengan air dingin terhadap kesehatan.
Menurut laporan terbaru dari AFP Fact Check, klaim bahwa menyiram kepala saat mandi bisa memicu stroke sebenarnya merupakan mitos tanpa dasar ilmiah yang kuat. Para ahli saraf dari Monash Health Australia dan Stroke Foundation menegaskan bahwa stroke lebih cenderung disebabkan oleh faktor-faktor seperti penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, bukan oleh paparan air dingin saat mandi.
Penjelasan serupa disajikan dalam artikel oleh Lead Stories, sebuah platform pemeriksa fakta dari Amerika Serikat. Mereka mengutip informasi dari Neurological Institute of Thailand yang menyatakan bahwa tidak ada data medis yang mendukung klaim bahwa menyiram kepala saat mandi dapat memicu stroke.
Meskipun menyiram kepala dengan air dingin bisa menyebabkan refleks vasokonstriksi, yang merupakan penyempitan sementara dari pembuluh darah sebagai respon tubuh terhadap perubahan suhu, hal ini umumnya tidak berdampak buruk bagi kebanyakan orang. Reaksi ini dikenal sebagai mammalian diving reflex menurut jurnal medis dari National Institutes of Health (NIH), dan tidak dikaitkan secara langsung dengan risiko stroke.
Dengan demikian, penting untuk memahami bahwa stroke sebenarnya terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik oleh sumbatan maupun pecahnya pembuluh darah. Faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan merokok lebih berperan dalam meningkatkan risiko stroke daripada urutan menyiram kepala saat mandi.
Meskipun begitu, mandi masih bisa menjadi berisiko dalam kondisi tertentu. Menyiram kepala dengan air dingin saat tubuh sedang panas atau setelah berolahraga berat, serta bagi orang dengan riwayat penyakit jantung atau tekanan darah ekstrem, dapat menimbulkan risiko shock suhu tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mandi dengan bijak, menyesuaikan suhu air dengan kondisi tubuh, dan memulai mandi dari bagian tubuh lain untuk mencegah ketidaknyamanan yang berlebihan.
Jadi, meskipun banyak anggapan yang beredar, fakta ilmiah menunjukkan bahwa praktik menyiram kepala saat mandi tidak secara langsung menyebabkan stroke. Stroke lebih cenderung dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan yang lebih kompleks, bukan oleh perubahan suhu air di kepala. Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada terhadap informasi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.