Hari Asma Sedunia dirayakan setiap tanggal 7 Mei sebagai bentuk pengingat bahwa asma bukanlah gangguan pernapasan biasa. Tema yang diusung oleh Global Initiative for Asthma (GINA) untuk tahun ini adalah “Make Inhaled Treatments Accessible for ALL”, yang menekankan pentingnya akses inhaler bagi semua penderita asma. Dalam data yang dirilis oleh GINA, asma menjadi salah satu penyakit kronis tidak menular paling umum di seluruh dunia dengan jumlah orang terdampak mencapai lebih dari 260 juta dan 450 ribu kematian setiap tahunnya akibat asma. Penyebab utama kematian yang sebagian besar dapat dicegah adalah ketersediaan dan harga obat inhaler, terutama di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Bahkan di negara maju, biaya yang tinggi masih menjadi tantangan besar dalam mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Gejala umum asma termasuk batuk yang berlangsung terus-menerus, sesak napas terutama saat beraktivitas, napas berbunyi (wheezing), dan dada terasa berat atau tertekan. Ciri khas asma yang perlu diperhatikan adalah kemunculan gejala yang terpicu oleh faktor tertentu seperti tungau debu rumah, bulu hewan, perubahan cuaca, kelelahan fisik, obat-obatan atau serbuk sari. Gejala asma seringkali memburuk pada malam atau pagi hari, dan bisa muncul berulang dengan periode tanpa keluhan. Penting bagi setiap orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, untuk memahami gejala dan ciri khas asma agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam penanganannya.
Peringatan Hari Asma Sedunia mengingatkan kita semua bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk hidup lebih sehat, tanpa terbatasi oleh penyakit asma. Merayakan kesadaran akan asma bukan hanya untuk edukasi, tetapi juga untuk memastikan bahwa upaya pencegahan dan pengobatan asma tersedia secara merata.