Volvo Memulai Program Efisiensi Biaya

Volvo Cars sedang mengalami tantangan finansial setelah mengalami penurunan pendapatan dan laba dalam kuartal pertama tahun ini. Penjualan kendaraan global turun 6%, menghasilkan total 172.219 unit. Untuk menanggapi situasi ini, produsen mobil asal Swedia ini melakukan pemotongan biaya sebesar $1,87 miliar (SEK 18 miliar). Langkah ini meliputi pemutusan hubungan kerja dan pengurangan investasi yang lebih besar dari yang direncanakan sebelumnya.

Presiden Volvo Cars, HÃ¥kan Samuelsson, menjelaskan bahwa industri otomotif sedang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perusahaan harus mengambil langkah-langkah tegas untuk memperkuat dan memperbaiki kinerja di masa depan. Proses pemangkasan biaya ini diharapkan akan mengarah pada perubahan yang signifikan dalam operasi perusahaan dan struktur organisasinya.

Selain itu, Volvo juga melakukan restrukturisasi operasi di Amerika Serikat dengan pembentukan wilayah penjualan baru yang mencakup AS, Kanada, dan pasar Amerika Latin. Sebagai bagian dari perubahan ini, Mike Cottone akan pensiun setelah hampir 20 tahun bekerja di Volvo, sementara Luis Rezende akan mengambil alih kepemimpinan wilayah Amerika yang baru.

Volvo juga akan mengubah fokus operasionalnya dengan menempatkan Amerika dan Greater China sebagai prioritas utama dibandingkan dengan Eropa. Produsen mobil ini juga berencana untuk meluncurkan model plug-in hybrid jarak jauh pertamanya di Cina dalam waktu dekat. Perubahan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Volvo untuk meningkatkan kinerja dan kehadiran globalnya, terutama di pasar yang berkembang pesat seperti Cina.

Source link