Berita  

Kontroversi Privatisasi Pantai Labuan Bajo dan Dampaknya pada Taman Nasional Komodo

Kericuhan terjadi di ruang sidang paripurna DPRD Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Senin, 28 April 2025. Baku pukul antara aktivis dan Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Hendrikus Rani Siga, mewarnai Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang membahas privatisasi pantai di Labuan Bajo. Keributan dimulai ketika Hendrikus memberikan penjelasan tentang pembangunan di Taman Nasional Komodo, namun penjelasannya diprotes oleh seorang aktivis bernama Ahang. Hendrikus turun dari podium dan berteriak pada Ahang, dengan keduanya saling menantang untuk berhadapan langsung sebelum akhirnya dipisahkan oleh orang-orang di sekitar mereka. Rapat pun diskorsing selama 30 menit karena insiden tersebut. RDP dihadiri oleh sejumlah pimpinan OPD sebelum keributan terjadi, dengan aktivis menuntut pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki privatisasi pantai dan ruang laut di Labuan Bajo Manggarai Barat. Rafael Taher, Ketua Formap Manggarai Barat, mendesak DPRD untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait proses perizinan pembangunan hotel yang menyebabkan privatisasi tersebut. Hal ini merupakan kesalahan pemerintah pusat dan pemda, menurut Ketua IKSK Cabang Manggarai Barat, Bernadus Barat Daya, yang juga secara tegas menyerukan sikap yang lebih ketat terhadap privatisasi pantai dan ruang laut di Labuan Bajo. Menyusul insiden ini, ketegangan terus berlanjut di sesi RDP tersebut.

Source link