Marah adalah respons alami manusia terhadap ancaman, namun apa yang terjadi jika seseorang kesulitan mengendalikan amarahnya? Hal ini bisa menjadi permasalahan yang serius, dikenal sebagai anger issues. Anger issues dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari depresi, OCD, penyalahgunaan alkohol, ADHD, ODD, hingga grief.
Depresi bisa memunculkan rasa marah sebagai gejala tambahan, sedangkan OCD membuat seseorang frustasi ketika tidak bisa mengendalikan pikiran obsesifnya. Minum alkohol berlebihan juga bisa memicu kemarahan, dan ADHD ditandai dengan kesulitan mengendalikan emosi. ODD adalah gangguan perilaku yang membuat anak-anak mudah marah dan bertengkar.
Grief, atau kesedihan mendalam, juga bisa memunculkan amarah. Anger issues memiliki ciri-ciri yang jelas, antara lain mudah marah, sulit mengendalikan emosi, dan cenderung melampiaskan amarah dengan cara merusak barang atau menyakiti orang lain.
Ada tiga jenis amarah, yaitu outward, inward, dan passive, yang masing-masing diekspresikan dengan berbagai cara. Karena itu, penting untuk mengenali penyebab anger issues pada diri sendiri atau orang lain, agar bisa menangani emosi dengan lebih bijak.