Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta Timur melapor ke Polres Metro Jakarta Timur setelah mengalami pelecehan seksual oleh seorang guru di sekolahnya. Kuasa hukum korban, Herlin Muryanti, mengungkapkan bahwa terduga pelaku adalah oknum tenaga pendidik di SMK tersebut. Pelaku menggunakan modus membelikan jajanan dan kopi sebagai cara untuk melakukan pelecehan seksual terhadap siswanya.
Herlin menjelaskan bahwa guru tersebut membujuk siswanya dengan iming-iming jajan dan kopi, lalu mengajaknya makan di luar sebelum melancarkan aksinya. Ada beberapa bukti dan saksi yang telah disiapkan dalam pelaporan ke Polres Metro Jakarta Timur, termasuk bukti dokumen dan bukti berkasnya.
Meskipun dugaan korban pelecehan seksual ini banyak, namun hingga saat ini hanya satu orang yang berani bersuara dan melaporkan ke polisi. Herlin juga menyampaikan terima kasih kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) serta jajaran Polres Metro Jakarta Timur atas penerimaan laporan kasus ini dengan baik.
Keberanian korban untuk melaporkan kasus pelecehan seksual ini diharapkan dapat memberikan keberanian bagi korban lainnya yang mungkin juga mengalami hal serupa. Kasus ini juga menunjukkan pentingnya keberadaan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dalam melindungi dan memperjuangkan hak-hak korban pelecehan seksual.
