Seringkali, keinginan untuk menyenangkan orang lain bisa membuat seseorang melupakan diri sendiri. Niat awalnya mungkin hanya ingin membantu, menjaga hubungan baik, atau menghindari konflik. Tetapi jika kebiasaan ini terus dibiarkan, dapat menyebabkan kelelahan secara emosional. Saat dihadapkan dengan ajakan atau permintaan tambahan, seringkali sulit untuk menolak meskipun sebenarnya hati tidak siap atau ingin menolak. Rasa bersalah dan takut dianggap tidak peduli seringkali menjadi alasan seseorang tetap mengiyakan, walaupun harus mengorbankan kenyamanan diri sendiri.
Jika Anda merasa familiar dengan kondisi ini, jangan khawatir karena banyak orang pernah mengalami hal serupa. Tetapi, kebiasaan ini bisa diubah. Beberapa cara yang dapat dicoba untuk berhenti jadi people pleaser adalah dengan membuat batasan yang sehat. Penting untuk mengetahui batasan diri dan menyampaikan secara jelas kepada orang lain. Selain itu, mulailah dengan hal-hal kecil dan tingkatkan secara bertahap. Mengetahui prioritas juga penting, jangan sampai keinginan untuk menyenangkan orang lain mengorbankan hal-hal yang menjadi prioritas pribadi. Latih diri dengan pikiran positif dan jangan terburu-buru dalam memberikan jawaban.
Perhatikan juga pola hubungan, apakah ada orang-orang yang hanya datang saat membutuhkan bantuan namun jarang memberi dukungan balik? Jika ya, mungkin saatnya untuk lebih tegas. Anda memiliki hak untuk menjaga diri dan tidak selalu tersedia untuk semua orang. Ketika ingin menolak, cukup sampaikan tanpa perlu banyak alasan. Semakin banyak penjelasan, kadang justru membuka peluang untuk didesak kembali. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, secara perlahan Anda dapat mengubah kebiasaan menjadi lebih sehat dan membangun hubungan yang baik tanpa harus mengorbankan diri sendiri.
Copyright © ANTARA 2025
