Jembatan Suramadu telah menjadi salah satu ikon infrastruktur Indonesia yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura. Kehadirannya tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan konektivitas antarpulau yang dulunya terpisah oleh lautan. Dengan panjang mencapai lebih dari lima kilometer, jembatan ini tak hanya memikat perhatian karena dimensinya yang mengesankan, tetapi juga karena peran strategisnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Tidak mengherankan jika Jembatan Suramadu kerap dianggap sebagai salah satu pijakan utama dalam mendorong kemajuan wilayah timur Indonesia.
Sejarah pembangunan Jembatan Suramadu dimulai ketika ide tersebut pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr. Sedyatmo, seorang insinyur terkemuka. Prof. Sedyatmo merancang desain jembatan ini pada tahun 1960-an dan mengusulkan fondasi “ceker ayam” yang menjadi terkenal di berbagai negara. Setelah beliau meninggal, gagasan pembangunan jembatan sempat terhenti hingga era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Akhirnya, pada tahun 2003, pembangunan Jembatan Suramadu dimulai dan diresmikan pada tahun 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian utama: jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Dengan dua jalur kendaraan di setiap arah serta jalur darurat dan jalur khusus untuk sepeda motor, jembatan ini awalnya berfungsi sebagai jalan tol. Namun, pada tahun 2018, pemerintah memutuskan untuk menggratiskan tarif tol guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Madura.
Sejak dioperasikan, Jembatan Suramadu telah memberikan dampak positif terhadap mobilitas dan perekonomian antara Surabaya dan Madura. Akses yang lebih mudah telah mendorong peningkatan investasi dan pariwisata di Madura, serta memperkuat integrasi antara kedua wilayah tersebut. Dengan sejarah panjangnya dan perannya yang strategis, Jembatan Suramadu tidak hanya menjadi ikon arsitektur, tetapi juga simbol kemajuan infrastruktur Indonesia dalam upaya untuk menghubungkan berbagai wilayah demi pemerataan pembangunan.