OPM Mengklaim Menembak Mati 11 Prajurit TNI yang Menyamar Sebagai Pendulang Emas di Yahukimo, Papua Pegunungan
Pada Kamis, 10 April 2025, Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim telah menembak mati 11 prajurit TNI yang menyamar sebagai pendulang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan. Namun, pihak TNI membantah klaim tersebut. Kolonel Inf Candra Kurniawan, selaku Kapendam XVII/Cenderawasih, menepis informasi bahwa 11 prajurit TNI tewas akibat penembakan oleh OPM. Menurutnya, isu mengenai jumlah prajurit TNI yang tewas masih dalam proses penyelidikan karena tidak ada komunikasi yang intens. Candra menjelaskan bahwa klaim OPM tentang 11 prajurit TNI yang tewas karena menyamar sebagai pendulang emas adalah informasi palsu atau hoax yang disebarkan oleh kelompok OPM.
Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih, aksi OPM dalam mengklaim telah menembak mati 11 prajurit TNI bertujuan untuk mencari pembenaran atas tindakannya. Dia menegaskan bahwa tidak ada prajurit TNI yang menyamar sebagai pendulang emas dan menjadi korban penembakan oleh kelompok teroris. Candra juga memastikan bahwa OPM telah melakukan kekejaman terhadap sejumlah pendulang emas di Yahukimo, meskipun belum dipastikan jumlah korban secara akurat. Sebelumnya, OPM mengklaim telah menembak mati 11 prajurit TNI di Yahukimo, Papua Pegunungan pada tanggal 8 April 2025. Mereka diduga tewas setelah disamarkan sebagai pendulang emas dan dieksekusi mati oleh pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo.
Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Brigjen Elkius Kobak, menyatakan bahwa eksekusi terhadap 11 prajurit TNI tersebut dilakukan dalam rentang waktu 6-8 April 2025. Menurutnya, OPM sengaja menyebarkan propaganda tentang penembakan terhadap prajurit TNI untuk menciptakan alasan yang membenarkan tindakan kejahatan mereka. Hingga saat ini, situasi di Yahukimo terus dipantau untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga, serta memastikan fakta sebenarnya terkait klaim OPM yang kontroversial.