Aliansi antara Nissan dan Renault telah membantu produsen mobil untuk mengurangi biaya dan mempercepat pengembangan produk baru. Nissan, yang sedang berusaha bangkit setelah beberapa tahun sulit, berencana untuk memanfaatkan kemitraannya dengan Renault. Salah satu produk yang sedang dikembangkan adalah versi Twingo yang lebih kecil dan bergaya retro. Mobil tersebut akan dirancang oleh Ampere, perusahaan mobil listrik yang merupakan bagian dari Group Renault. Meskipun belum ada gambar resmi, Nissan telah menegaskan bahwa mobil segmen A ini akan memiliki desain yang unik.
Micra, yang diubah menjadi Renault 5, menunjukkan hubungan langsung antara Nissan dan Renault. Nissan juga berencana untuk meluncurkan versi Twingo dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, Nissan telah memutuskan untuk tidak lagi berinvestasi di Ampere.
Perjanjian antara kedua produsen mobil tersebut mengalami perubahan, dengan kepemilikan saham silang yang diturunkan menjadi 10 persen. Renault juga mengakuisisi mayoritas saham Nissan di cabang India. Selain itu, Nissan juga meminjam konsep dari mitra domestiknya, Mitsubishi, untuk menghadirkan Rogue hibrida plug-in yang kemungkinan didasarkan pada Outlander PHEV.
Dengan menggunakan arsitektur CMF-CD yang sama, Nissan mempercepat proses pengembangan produk baru. Meskipun Nissan berencana untuk membawa Rogue generasi keempat dengan E-Power ke Amerika Serikat, perusahaan tetap fokus pada strategi baru ini untuk mewujudkan produk yang lebih menarik seperti Silvia dan GT-R di masa depan.