Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan merelokasi 428 rumah warga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang terancam menjadi korban bencana pergerakan tanah. Ratusan rumah tersebar di Desa Bojong Koneng, Cijayanti, Karang Tengah, dan Kampung Pensiunan. Pada awal Maret, rumah-rumah ini terdampak banjir bandang, membuat kekuatan tanah labil. Tujuan relokasi ini adalah untuk mengantisipasi pergerakan tanah dan memastikan keamanan hunian warga terdampak. Rencana relokasi melibatkan Sentul City untuk rumah warga Desa Bojong Koneng, Cijayanti, dan Karang Tengah, serta wilayah Cisarua untuk sembilan rumah di Kampung Pensiunan.
Selain itu, BNPB juga sedang melakukan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi untuk pemulihan infrastruktur dan permukiman terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Bogor. Proyek tersebut termasuk pembangunan kembali dua jembatan penghubung yang rusak di Desa Leuwimalang dan Desa Jogjogan Kecamatan Cisarua. Bantuan dari personel TNI Angkatan Darat (AD) dengan konstruksi rangkaian baja (bailey) telah diberikan untuk mempercepat proses pembangunan kembali jembatan di Desa Tugu Utara. Progres pembangunan jembatan ini sudah mencapai 60 persen dan diharapkan akan segera rampung.
Dampak kerugian banjir di Jabodetabek pada awal Maret 2025 mencapai hampir Rp1,7 triliun, dengan Kabupaten Bekasi sebagai wilayah yang menderita kerusakan tertinggi. Hal ini menunjukkan pentingnya relokasi dan rehabilitasi yang dilakukan oleh BNPB untuk mencegah dan mengatasi dampak bencana yang melanda wilayah-wilayah terdampak.