Belakangan ini, anggota Polsek Menteng menjadi viral setelah meminta uang Tunjangan Hari Raya (THR) dari sebuah Hotel di Jakarta Pusat. KPK memberikan pernyataan menohok terkait penyelenggara negara yang meminta THR. Anggota Tim Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa penyelenggara negara seharusnya menjadi contoh yang baik dengan tidak menerima gratifikasi yang bertentangan dengan tugas negara. KPK juga mengimbau agar semua pihak mendukung upaya pencegahan korupsi, terutama menjelang hari raya Idul Fitri 2025. Perusahaan dan lembaga juga diingatkan untuk tidak memberi gratifikasi kepada penyelenggara negara, sesuai dengan surat edaran Ketua KPK Nomor 7 tahun 2025.
Surat yang meminta THR ke hotel di Menteng ini sebenarnya tidak dikeluarkan oleh Polsek Metro Menteng. Empat anggota yang namanya tertera dalam surat tersebut sedang diperiksa oleh Propam Polres Metro Jakarta Pusat. Kapolsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Rezha Rahandhi, menyatakan bahwa surat tersebut dibuat oleh anggota Bhabin Kamtibmas, Pegangsaan, Aipda Anwar, atas inisiatif sendiri tanpa melaporkannya kepada pimpinannya. Aipda Anwar saat ini menjalani penempatan khusus (patsus) untuk pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik. Hal tersebut diklarifikasi oleh Kapolsek Metro Menteng pada 24 Maret 2025.
Menyikapi hal ini, KPK turut mengingatkan dan mengimbau seluruh pihak untuk tidak melakukan permintaan dana atau hadiah, termasuk THR, yang bertentangan dengan tugas negara. Konten ini berusaha memberikan gambaran yang jelas dan informatif mengenai kasus tersebut, serta menekankan pentingnya pencegahan korupsi dalam berbagai aspek kehidupan.
