Pada Senin, 24 Maret 2025, Komisi III DPR RI memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil oleh polisi dalam menyelesaikan kasus seorang anak yang bernama Farel Mahardika Putra. Kasus ini berkaitan dengan niat Farel untuk menjual ginjalnya demi membebaskan ibunya yang sedang ditahan oleh Polres Tangerang Selatan.
Ibu Farel dituduh terlibat dalam kasus penggelapan uang dan barang, yang menyebabkan dirinya harus dipenjara. Penanganan kasus ini oleh Polres Tangerang Selatan menggunakan pendekatan restorative justice, yang mendapat apresiasi dari Komisi III DPR RI. Ketua Komisi tersebut, Habiburokhman, menyatakan apresiasinya dalam rapat dengar pendapat umum bersama Komisi III di Jakarta.
Selain itu, Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang, juga mendapat pujian karena menangani masalah ini dengan pendekatan restorative justice yang tepat. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, juga memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini. DPR juga menyatakan kesiapannya untuk menanggung biaya awal perkara Syafrida Yani agar tidak memberikan beban kepada Farel dan keluarganya.
Kasus ini melibatkan Syafrida Yani yang semula menjalani penahanan atas kasus penggelapan, namun akhirnya dapat diselesaikan melalui proses Restorative Justice. Penggunaan mediasi dalam kasus ini membawa kedua belah pihak berseteru untuk mencapai kesepakatan damai. Kapolres Tangerang Selatan memberikan perhatian khusus dan memerintahkan penanganan kasus ini secara profesional. Berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat terlibat dalam mediasi untuk mencapai kesepakatan damai.
Selain itu, Kapolsek Ciputat Timur juga turut memastikan bahwa perkara ini ditangani dengan cermat. Semua langkah yang diambil dalam kasus ini mengindikasikan usaha untuk memberikan keadilan dan solusi yang tepat bagi semua pihak yang terlibat. Penyelesaian kasus ini menggambarkan pentingnya pendekatan yang berkeadilan dan memberikan solusi yang bermanfaat bagi seluruh pihak terkait.
