Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhy telah menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi lonjakan pemudik dan mencegah kemacetan parah di simpul-simpul transportasi serta ruas jalan utama, baik tol maupun arteri. Menurutnya, pemerintah berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini berlangsung dengan aman dan terkendali. Salah satu kebijakan yang akan diterapkan adalah penerapan Work from Anywhere (WFA) untuk mengurangi kepadatan di hari puncak mudik serta program mudik gratis bagi pemudik yang menggunakan transportasi umum dan kendaraan roda dua.
Selain itu, juga akan dilakukan rekayasa lalu lintas seperti sistem one way, contra flow, dan ganjil-genap untuk mengurai kepadatan. Pengaturan lalu lintas di titik rawan kemacetan, termasuk pasar tumpah dan lokasi strategis lainnya juga menjadi perhatian. Dalam kerjasama dengan pemerintah daerah, langkah-langkah ini diharapkan dapat memastikan kelancaran pergerakan pemudik, terutama di jalur-jalur utama yang berpotensi hambatan signifikan.
Dengan berbagai strategi ini, pemerintah berharap agar arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan lebih lancar dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Beberapa simpul transportasi utama diprediksi akan mengalami lonjakan pemudik, seperti Terminal Purabaya, Surabaya, Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, dan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Wilayah Jawa Tengah juga diprediksi menjadi tujuan utama mudik Lebaran 2025, dengan mobil pribadi tetap menjadi favorit pemudik. Semua langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik saat merayakan Lebaran di kampung halaman.