Tiga terdakwa anggota TNI-AL yang terlibat dalam kasus penembakan bos rental mobil di rest area KM45 Tol Tangerang-Merak, Banten, mengajukan pembelaan atas tuntutan yang diberikan pada pekan depan. Hakim Ketua Letnan Kolonel Chk Arif Rachman menyatakan bahwa para terdakwa memiliki hak untuk melakukan pledoi dan didampingi oleh penasihat hukum. Para terdakwa langsung menuju meja penasihat hukum untuk mengajukan pledoi setelah pembacaan tuntutan. Penasihat hukum menyatakan bahwa mereka akan mengajukan pledoi pada tanggal 17 Maret 2025. Oditur militer juga menyetujui pelaksanaan sidang pledoi pada tanggal tersebut.
Dalam kasus ini, dua terdakwa dituntut pidana penjara seumur hidup dan dipecat dari dinas militer TNI-AL, sedangkan terdakwa ketiga dituntut pidana penjara empat tahun dan dipecat dari dinas militer. Selain pidana tersebut, Pengadilan Militer juga menuntut ketiga terdakwa membayar restitusi kepada korban. Terdakwa pertama harus membayar restitusi sebesar Rp209,6 juta dan Rp146,4 juta, terdakwa kedua Rp147 juta dan Rp73 juta, sementara terdakwa ketiga Rp147 juta dan Rp73 juta subsider tiga bulan penjara. Proses sidang untuk pledoi terdakwa akan dilakukan pada tanggal 17 Maret 2025.
Ini adalah perkembangan terbaru dalam kasus penembakan bos rental yang terjadi di tol Tangerang-Merak, di mana Pengadilan Militer telah memberikan tuntutan dan menetapkan persidangan selanjutnya. Semua pihak terkait diminta untuk mematuhi proses hukum yang berlaku dan menjalani proses sidang dengan baik. Melalui proses hukum ini diharapkan keadilan dapat ditegakkan dan hak-hak korban dapat dipulihkan dengan adil.
