Komisi III DPR RI akan melakukan kunjungan spesifik ke Polda Kalimantan Barat untuk menyelidiki dugaan Kapolda Irjen Pipit Rismanto yang dilaporkan melindungi anggotanya, Briptu AR, yang merupakan pelaku penembakan terhadap warga Dusun Mendauk, Ketapang. Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan, menyatakan bahwa kunjungan spesifik ini dijadwalkan pada 13 Februari 2025 untuk mengklarifikasi beberapa isu yang tengah beredar di masyarakat terkait kasus penembakan tersebut. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah transparansi dalam pengusutan kasus penembakan anggota polisi terhadap warga sipil serta dugaan keterlibatan Irjen Pipit Rismanto dalam melindungi Briptu AR.
Hinca menegaskan bahwa pihaknya akan meminta klarifikasi secara langsung pada tanggal 13 Februari 2025 saat kunjungan ke Polda Kalbar. Meskipun belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait kemungkinan dorongan Komisi III DPR RI kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi kinerja Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pipit, Hinca mengajak masyarakat untuk menantikan hasil kunjungan spesifik tersebut.
Di sisi lain, Komisioner Kompolnas, Yusuf Warshim, juga mengakui adanya kejanggalan dalam penanganan kasus dugaan penembakan polisi terhadap warga sipil di Kalimantan Barat. Menurutnya, Briptu AR telah dikenakan sanksi etik berupa demosi selama 3 tahun dan penempatan khusus selama 30 hari. Kompolnas akan terus mendalami pemberian sanksi tersebut sesuai dengan peraturan Polri yang berlaku untuk memastikan kepatuhan terhadap Kode Etik Profesi. Penyelidikan lebih lanjut terkait pengaturan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan akan menjadi fokus Kompolnas dalam menegakkan integritas dan profesionalisme di kepolisian.
