Kondisi KTM saat ini memprihatinkan. Meskipun dilaporkan bahwa proses kebangkrutan seharusnya berjalan lancar, namun adanya pergantian jabatan CEO dan Co-CEO serta produksi yang stagnan menimbulkan pertanyaan tentang masa depan merek ini. Banyak rumor mengenai kebangkrutan KTM beredar luas, yang semakin menguatkan keraguan terhadap kelangsungan merek ini di pasar. Bahkan, sepeda motor yang belum terjual selama lebih dari satu tahun terparkir di tempat parkir, menciptakan situasi yang semakin buruk.
Kemudian, terdapat spekulasi bahwa MotoGP akan tetap lanjut meski KTM sedang bermasalah. Namun, tanpa adanya pelindung baru, kemungkinan merek ini akan punah dengan sendirinya. Gelombang peluncuran beberapa model sepeda motor yang paling sukses juga meragukan, seperti model 390 yang mengalami masalah.
Baru-baru ini, KTM mengirim surat kepada dealer-dealer di Amerika Utara terkait jadwal produksi sepeda motor terbaru mereka. Salah satunya adalah superbike 990 RC R yang direncanakan akan memulai produksi pada kuartal keempat tahun 2025. Namun, mengingat kondisi perusahaan yang sedang terpuruk, banyak skeptis mengenai kepastian produksi sepeda motor tersebut.
Secara khusus, dalam surat tersebut, KTM menegaskan bahwa produksi di fasilitas mereka dijadwalkan akan dilanjutkan pada Maret 2022. Namun, terdapat penekanan pada model-model yang memiliki sebagian besar komponen sudah tersedia. Model baru seperti 990 RC R dan 1390 Super Adventure, yang dipamerkan sebelumnya, dijadwalkan akan memasuki tahap produksi seri mulai kuartal keempat tahun 2025.
Namun, istilah “diharapkan” yang disebutkan dalam surat tersebut menjadi titik krusial. Ketidakpastian mengenai kelangsungan produksi sepeda motor tersebut semakin kuat mengingat kondisi keuangan KTM yang tidak stabil. Dengan utang besar yang harus diselesaikan, belum jelas apakah motor-motor baru tersebut benar-benar akan diproduksi atau tidak.
Namun, pernyataan menarik dari KTM adalah bahwa sepeda motor bertenaga 390 tidak akan terpengaruh oleh situasi ini karena sebenarnya dibuat oleh Bajaj, bukan oleh KTM. Hal ini menarik perhatian terhadap hubungan strategis antara kedua perusahaan dan dampaknya terhadap bisnis KTM di masa depan.