Banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan tidak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan pada lahan pertanian di daerah tersebut. Data yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 hektar lahan pertanian terkena dampak banjir ini. Kepala Dinas tersebut, Syamsir Rahman, mengungkapkan bahwa sebagian besar lahan yang terdampak sudah ditanami dan beberapa di antaranya bahkan sudah hampir mencapai masa panen.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri, terutama terhadap hasil panen dan keberlanjutan usaha tani di daerah tersebut. Syamsir juga menyoroti kerusakan persemaian petani akibat banjir ini, mengingat bahwa tanaman yang mati akibat banjir akan memberikan dampak jangka panjang bagi para petani. Oleh karena itu, bantuan yang diperlukan untuk memulihkan persemaian sangat mendesak agar para petani bisa kembali bercocok tanam setelah banjir surut.
Dalam upayanya untuk mendukung para petani yang terdampak banjir, Syamsir berencana untuk mengusulkan pemberian bantuan kepada mereka. Ia juga berkomitmen untuk melaporkan kondisi ini kepada Gubernur Kalimantan Selatan guna mendapatkan dukungan melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan memberikan bantuan yang tepat dan mendesak, diharapkan para petani bisa segera pulih dan kembali menjaga produktivitas pertanian di daerah tersebut.