Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah bersiap untuk mencetak ribuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam bidang keamanan siber dan sandi guna menghadapi ancaman dan serangan siber yang terus berkembang. Kepala BSSN, Hinsa Siburian, menegaskan pentingnya pengembangan kompetensi SDM dalam memperkuat ketahanan digital secara menyeluruh. BSSN tidak hanya fokus pada memperkuat kapasitas SDM internal, namun juga membangun kompetensi yang sama di lingkup eksternal termasuk kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan institusi lain.
Selama kurun waktu 2021-2024, kegiatan pelatihan pengembangan SDM internal dan eksternal telah menghasilkan 814 lulusan. Begitu pula dengan peningkatan kompetensi SDM dalam pengelolaan keamanan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang telah melahirkan 637 lulusan pada periode yang sama. Pelatihan born to defence bagi SDM pengelola keamanan siber sektor Infrastruktur Informasi Vital juga telah menghasilkan 1.002 lulusan di tahun 2022 dan 2024.
Selain itu, BSSN juga telah melaksanakan pelatihan teknis dan fungsional yang mencetak 1.694 lulusan pada tahun 2021-2024. Bahkan, untuk pegawai BSSN sendiri, pelatihan teknis dan fungsional di bidang keamanan siber dan sandi telah menghasilkan 2.738 lulusan selama kurun waktu 2019-2024. Berbagai inovasi pengembangan media pembelajaran seperti cyber security online simulation platform, learning management system, dan smart city simulator juga turut mendukung peningkatan kualitas SDM.
Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) juga diinisiasi oleh BSSN sebagai langkah strategis dalam memastikan SDM yang dihasilkan memiliki kompetensi, profesionalisme, dan daya saing yang tinggi. Dengan demikian, BSSN terus berupaya memperkuat ekosistem keamanan siber yang tangguh dan kolaboratif untuk menjawab tantangan serangan siber yang semakin kompleks.