Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman demi menjaga keamanan dan ketahanan negara menjelang Tahun 2025. Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) telah dibentuk sebagai langkah antisipasi terhadap potensi ancaman terhadap keamanan negara. Hinsa Siburian, Kepala BSSN, menjelaskan bahwa ancaman di dunia maya dapat merugikan negara melalui pencurian data, kerusakan sistem komputasi, atau gangguan pada infrastruktur. Ancaman tersebut bisa berasal dari dalam maupun luar negeri, baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik seperti terorisme online atau peretasan data. Kategori ancaman di ruang siber meliputi malware, rekayasa sosial, serangan man in the middle (MitM), penolakan layanan (DoS), dan serangan injeksi. BSSN, sebagai TTIS Nasional, berperan dalam memberikan peringatan keamanan siber, merumuskan panduan penanganan insiden, dan memprioritaskan insiden yang ditangani. Saat ini, BSSN telah menerbitkan surat tanda registrasi untuk 390 TTIS Organisasi, termasuk di berbagai sektor seperti pemerintahan, energi, kesehatan, keuangan, transportasi, teknologi informasi, pertahanan, dan lainnya. Upaya pencegahan dan penanganan insiden siber menjadi perhatian utama BSSN guna menjaga keamanan negara dari ancaman di dunia maya.
Strategi BSSN Cegah Serangan Siber: Penemuan Terbaru

Read Also
Recommendation for You

Komisi III DPR RI akan melakukan kunjungan spesifik ke Polda Kalimantan Barat untuk menyelidiki dugaan…
Seorang tukang becak ditemukan meninggal dunia di dalam becak kayuhnya di Jalan Diponegoro, Kota Yogyakarta…

Kamis, 6 Februari 2025 – 22:02 WIB Konglomerat Indonesia Tan Kian tertangkap kamera saat menghadiri…

Banjir yang terjadi di Jalan Pantura Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah telah berlangsung selama seminggu. Meskipun…

Komisi III DPR RI meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengevaluasi Kapolda Kalimantan…