Minggu, 25 Agustus 2024 – 15:09 WIB
Jakarta, VIVA – Banjir bandang terjadi di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, pada dini hari Minggu sekitar pukul 03.30 WIT.
Sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat banjir tersebut. Selain itu, dua orang mengalami luka-luka, dan jumlah korban terdampak masih dalam proses pendataan. Berdasarkan laporan yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir juga menyebabkan kerusakan material dengan 10 unit rumah rusak berat.
“Hingga saat ini, upaya penanganan di lokasi bencana terus dilakukan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Ternate bekerja sama dengan instansi terkait telah bergerak untuk mengevakuasi korban dan melakukan kajian cepat terhadap dampak bencana. BPBD Provinsi Maluku Utara juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kota Ternate untuk mempercepat penanganan di lapangan.
Lebih lanjut, kebutuhan mendesak di lokasi terdampak meliputi tenda pengungsi, light tower, selimut, matras, terpal, kasur lipat, dan sembako. Tim lapangan sedang melakukan pendataan lebih lanjut untuk memastikan jumlah korban terdampak dan kerusakan yang terjadi.
“BMKG memperkirakan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi di wilayah Kota Ternate dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait potensi banjir susulan,” tambahnya.
BMKG juga telah memperingatkan mengenai potensi gempa megathrust, dan menyampaikan barang-barang yang harus ada di dalam tas siaga bencana untuk menghadapi potensi gempa berkekuatan besar yang mungkin terjadi di Indonesia.