Jumat, 26 April 2024 – 02:19 WIB
VIVA Nasional – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Agama) Muhammad Ali Ramdhani mengatakan peran utama media dalam penyelenggaraan haji sebagai sarana pendidikan dan penyuluhan bagi jemaah.
Baca Juga :
Setelah 9 Tahun, Jemaah Haji Iran Akhirnya Diperbolehkan Datang ke Mekah
Hal tersebut mencakup persiapan, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
“Hal ini sangat penting mengingat kompleksitas dan tantangan yang dihadapi jemaah haji. Media dapat memainkan peran penting dalam memastikan jemaah haji mendapatkan informasi akurat dan lengkap,” ujarnya saat membuka Edukasi Media Center Haji (MCH) di salah satu hotel Jakarta Pusat, Kamis 25 April 2024.
Baca Juga :
Kementerian Haji Meminta Jemaah Umrah Harus Keluar dari Arab Saudi pada 6 Juni
Menurutnya, tugas sangat berat karena harus menjadi penyeimbang memberikan kabar bagi masyarakat.
Sebab, kesuksesan Kementerian Agama dinilai oleh masyarakat biasanya pada tata kelola haji.
Baca Juga :
Prabowo Lempar Guyon soal Pers: Kadang-kadang Kalian Meresahkan Pimpinan Politik
Sebuah media, kata dia, memiliki kebermaknaan tiga hal penting. Pertama, yakni membuat konten yang biasa menjadi luar biasa.
“Kabar haji harus menjadi perhatian masyarakat yang dirumuskan secara baik,” ujarnya.
Edukasi Media Center Haji 1445 H/2024
Selanjutnya, kata dia, cakupan konten. Yakni memberikan kabar kebaikan untuk teladan bagi siapa pun. Ketiga frekuensi, informasi yang disebarkan harus kebaikan secara berulang-ulang.
Ali Ramdhani melanjutkan, tahun ini merupakan penyelenggaraan haji dengan kuota terbesar.
Oleh karena itu, media tidak hanya berfungsi sebagai jembatan informasi antara penyelenggara haji dan jemaah, tapi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas.
“Kita ingin membuat kegembiraan yang ada selama penyelenggaraan ibadah haji,” katanya.
Melalui pemberitaan yang objektif media dapat mengidentifikasi dan mengungkap isu-isu seperti penipuan, ketidakadilan, atau kekurangan selama penyelenggaraan ibadah haji.
“Kritik dan saran yang konstruktif dari media dapat mendorong penyelenggara haji untuk terus meningkatkan kualitas dan efisiensi,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Source : MCH PPIH 1445 H/2024