Minggu, 24 Maret 2024 – 09:08 WIB
Jambi – Airul Harahap di pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin, Tebo, Jambi tewas tragis akibat dianiaya oleh para senior yang berinisial AB dan R. Aparat kepolisian mengungkapkan aksi penganiayaan brutal pelaku terhadap korban yang menyebabkan korban meninggal.
Menurut Polisi, Pelaku melakukan penyerangan terhadap korban di lantai tiga pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin. Mereka menghabisi korban dengan cara memukul seluruh tubuh korban menggunakan kayu berukuran 70 cm x 5,5 cm.
“Cara pelaku R dan AB memukul kepala dan rusuk korban dengan tangan, kemudian pelaku R memukul paha korban dan pelaku A menggunakan kayu memukul paha korban,” kata Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Tak hanya itu, pelaku A juga memukul rusuk, bahu, pipi korban, serta membanting korban ke lantai. Kemudian pelaku menginjak punggung dan kepala korban berulang kali.
“Dari barang bukti yang telah disita, termasuk satu helai baju, kain sarung, peci milik korban, serta berbagai jenis kawat dan kayu,” ujarnya.
Dari kasus ini, polisi telah memeriksa 54 saksi dan akan terus menyelidiki kasus ini untuk menemukan pelaku lainnya yang terlibat dalam skenario pembunuhan korban. Selain itu, pesantren dan pihak klinik juga akan diperiksa untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari kematian korban.
Airul Harahap ditemukan meninggal di lantai tiga pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin, Tebo, Jambi pada tanggal 14 November 2023. Orang tua korban langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian dan pengacara terkenal Hotman Paris.
Halaman Selanjutnya
Sebagaimana diketahui, pada awalnya, korban disebut meninggal karena tersengat listrik. Namun, hasil autopsi menunjukkan bahwa korban meninggal akibat penganiayaan. Oleh karena itu, polisi akan terus menyelidiki kasus ini untuk menemukan kebenaran di balik kematian tragis Airul Harahap.