Kamis, 21 Maret 2024 – 16:44 WIB
Jambi – Kasus meninggalnya AH yang merupakan Santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin, Tebo, Jambi, kini mulai menemui titik terang. Setelah lima bulan berlalu, aparat kepolisian akhirnya mulai mengungkap sosok yang diduga kuat sebagai pelaku yang menyebabkan meninggalnya santri tersebut.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto, melalui Plh Kasubbid Penmas Kompol M Amin Nasution mengatakan, terkait meninggalnya santri Raudhatul Mujawwidin ini menjadi perhatian penyidik kepolisian. Menurutnya satreskrim Polres Tebo saat ini fokus memeriksa sejumlah pihak yang diduga kuat merupakan pelaku dalam kasus ini.
“Ada fakta terbaru meninggalnya santri di pondok pesantren namun penyidik satreskrim Polres Tebo menetapkan tersangka,” jelasnya Kamis, 21 Maret 2024.
Menurut Amin, aparat kepolisian telah memeriksa 54 saksi, dan dari pemeriksaan tersebut memiliki nama yang berpotensi menjadi tersangka dalam kasus kematian AH.
“Bakal ada tersangka, saat ini di Polres Tebo masih proses gelar perkara dan kita akan menunggu hasilnya,” tuturnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tebo Iptu Yoga Susanto mengatakan, pihak kepolisian masih menelusuri secara intensif sosok pelaku yang diduga. “Hari ini kita maksimalkan pemeriksaan, kalau bukan hari ini (penetapan tersangka), insya Allah besok,” tuturnya.
Yoga menyatakan, sosok yang berpotensi menjadi tersangka tersebut melakukan penganiayaan terhadap korban di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin. Untuk memperkuat penetapan status tersangka, aparat kepolisian akan menyelesaikan gelar perkara terlebih dahulu.
Diketahui, Airul Harahap ditemukan meninggal di lantai tiga pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin, Tebo, Jambi pada hari Selasa, 14 November 2023 antara pukul 17:42 WIB hingga 17:56 WIB. Orang tua korban langsung melaporkan ke polisi atas kejadian ini dan kasusnya sedang diselidiki oleh pengacara terkenal Hotman Paris.
Halaman Selanjutnya
