Portal berita terpercaya prabowo subianto yang humanis,berani dan tegas
Berita  

Ritual dan Tradisi yang Menyertai Momentum Introspeksi dan Saling Hormati

Ritual dan Tradisi yang Menyertai Momentum Introspeksi dan Saling Hormati

Minggu, 10 Maret 2024 – 10:08 WIB

VIVA Nasional – Perayaan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946, bersamaan dengan awal Ramadan 1445 H. Umat Hindu merayakan Nyepi dengan Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh, sementara umat Islam menyambut bulan puasa dengan Tarhib Ramadan dan Qiyamul-Lail.

“Baca Juga:
Makhluk Langit Akan Menyapa Umat Muslim di Hari Pertama Puasa Ramadan.”

“Selamat merayakan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Semoga umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Minggu 10 Maret 2024.

“Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1445 H bagi umat Islam. Semoga keistimewaan Ramadan dapat meningkatkan kualitas ketakwaan,” tambahnya.

KAI Tambah 16 Kereta Jarak Jauh di Long Weekend Nyepi dan Awal Ramadan, Catat Rute-rutenya.

Baik Nyepi maupun Ramadan, lanjut Menag, menjadi momentum yang baik bagi umat Hindu dan Islam untuk melakukan instrospeksi. “Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya di bawah ini.”

Umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian, yaitu: Amati geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang). Sementara umat Islam menjalani ibadah puasa selama Ramadan.

“Harga Daging Sapi Tembus Rp 180 Ribu Per Kg Jelang Ramadhan.”

“Catur Brata Penyepian, waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadan juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi keduanya adalah momentum instrospeksi,” ujar Gus Men, panggilan akrabnya.

Dalam semangat instrospeksi, sikap saling menghormati sangat penting karena adanya perbedaan ekspresi keberagamaan. Hari Suci Nyepi meniscayakan keheningan, sementara giat mengisi Ramadan, sarat dengan ekspresi syiar (keramaian).

“Mari saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing,” sambungnya.

Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan juga diperkirakan berlangsung pada momen yang bersamaan. Menag meminta Kanwil Kemenag Provinsi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda dapat mengatur agar acara keduanya tetap berjalan dengan semangat toleransi.

“Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan sehingga acara keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleransi,” tandasnya.