Sumatera Utara – Sebuah bayi laki-laki ditemukan di teras belakang Musala Al-Barokah, di Dusun Pangkalan Buntu, Nagori Tigabolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kabar penemuan bayi tersebut dilaporkan oleh warga sekitar ke Polsek Sidamanaik. Sesuai dengan perintah Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, untuk melakukan penyelidikan dan memburu ibu bayi tersebut.
Kepala Seksi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, mengungkapkan penemuan bayi tersebut di teras musala tersebut pada Jumat malam, 23 Februari 2024, sekitar pukul 22.00 WIB. Saat ini, bayi tersebut dititipkan sementara di Puskesmas Sarimatondang untuk dirawat.
“Kami akan melakukan penyelidikan terhadap kasus penemuan bayi ini. Hal ini merupakan prioritas bagi kami dalam upaya mencari tahu keadaan yang menyebabkan bayi tersebut terlantar,” ucap AKP Verry pada Sabtu, 24 Februari 2024.
Verry menjelaskan bahwa penemuan bayi terlantar tersebut bermula dari suara tangis bayi yang terdengar oleh warga sekitar. Setelah dicek, bayi tersebut ditemukan terbungkus kain dan diletakkan begitu saja di teras musala.
“Pengakuan saksi, Gultom Purba dan rekan, Sukerna Sidabutar, mereka menemukan bayi tersebut saat mendengar tangisan di sebelah kanan musala Al-Barokah. Bayi itu tergeletak di lantai teras belakang musala, dilapisi pakaian hitam dan dibungkus dengan selendang kuning,” kata Verry.
Verry juga mengungkapkan bahwa petugas kepolisian di lokasi telah mengamankan barang bukti berupa satu potong baju hitam dan satu selendang kuning. Polisi telah mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mencatat keterangan dari saksi-saksi sebagai langkah awal penyelidikan.
Komunitas lokal dan masyarakat luas menekankan agar pelaku yang bertanggung jawab segera ditemukan dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Verry juga mengimbau kepada masyarakat untuk ikut serta berperan aktif dalam melindungi anak-anak di lingkungan masing-masing. Jika mengetahui adanya anak terlantar atau menjadi korban tindak kekerasan, segera laporkan kepada pihak berwajib.
