Kamis, 4 Januari 2024 – 01:36 WIB
Jayapura – Jumlah warga yang mengungsi akibat kerusuhan di Kampung Besum, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua terus bertambah. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hingga Rabu, 3 Januari 2024, jumlah pengungsi mencapai 928 orang.
Jumlah ini hampir dua kali lipat dari sebelumnya, yaitu 501 orang. Kementerian Sosial RI juga telah melakukan pendataan ulang terhadap warga pengungsi yang menjadi korban dari kerusuhan.
Kerusuhan tersebut diduga dipicu oleh penganiayaan warga sipil hingga meninggal dunia oleh oknum aparat keamanan. Aksi saling serang antar warga dengan melakukan pembakaran dan pengrusakan sejumlah rumah, sepeda motor, dan mobil pun terjadi.
Dalam kerusuhan itu, satu unit Kantor Balai Kampung dibakar, pasar pagi dirusak. Selain itu, 21 unit rumah milik warga dirusak dan dirampok, serta 8 rumah dibakar. Ada juga satu unit sepeda motor yang dibakar. Kemudian 22 unit mobil dirusak, serta 41 unit sepeda motor mengalami kerusakan akibat aksi massa.
“Ada terdata 928 warga mengungsi akibat kerusuhan antar warga di Distrik Namblong yang saat ini ditampung di posko pengungsian di Distrik Nimbokrang,” kata Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen yang disampaikan melalui Kapolsek Nimbokrang Ipda Thomas M. Koimera, Rabu 3 Januari 2024.
Thomas menjelaskan bahwa pendataan terus dilakukan Kemensos RI untuk memastikan bantuan bisa diberikan tepat sasaran. “Ada 3 tempat posko atau titik pengungsian yang berada di Kampung Karya Bumi Besum. Jumlah warga pengungsi total sebanyak 928 warga, dan pendataan berlangsung aman dan lancar,” jelas Thomas.
Pemakaman jenazah almarhum Daud Bano, korban kerusuhan di Kampung Karya Bumi, sudah dilaksanakan pada Selasa, 2 Januari 2024, pukul 16.36 WIT. Pemakaman berjalan lancar dengan dihadiri oleh sejumlah pejabat di antaranya Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, Wakapolres Jayapura Kompol Joni Samonsabra, pejabat Pemkab Jayapura, tokoh adat, dan masyarakat.
Kapolres Jayapura, Fredrickus Maclarimboen, menyatakan kekecewaannya atas adanya pihak yang menjarah barang milik masyarakat dalam suasana tidak kondusif seperti itu. “Kami mengimbau untuk segera mengembalikan barang yang dijarah itu, karena sudah ada beberapa orang yang berhasil diidentifikasi untuk dikembangkan ke depan,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar. “Mari kita mencegah agar hal seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya.