Selasa, 19 Desember 2023 – 11:50 WIB
Jakarta – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyebut kebijakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) melalui utang sebagai langkah yang keliru.
Habiburokhman mengatakan bahwa kebijakan Prabowo dalam pembelian alutsista adalah langkah yang tepat dalam memperkuat pertahanan negara. “Pernyataan Pak Hasto ini menarik. Ini tentunya pola pikir asal beda. Padahal alutsista itu tidak terkait kontestasi, bahwa fakta sejarah membuktikan, negara yang pertahanan lemah akan selalu dijajah,” kata Habiburokhman kepada awak media pada Selasa, 19 Desember 2023.
Dia melanjutkan, “Kita tahu negara kita sangat kaya akan kekayaan alam yang melimpah dan ini tentu menarik kekuatan besar di dunia untuk bisa menguasai, baik secara fisik maupun pendekatan yang lebih ‘soft’, lewat ekonomi. Tapi intinya pertahanan kita memang harus kuat.”
Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu, Hasto telah mengabaikan fakta-fakta geopolitik seperti adanya perang antara Rusia dan Ukraina. “Nah, Pak Hasto juga mengabaikan fakta-fakta terkini dalam konteks internasional, banyak perang terjadi di mana-mana. Dulu 3 tahun yang lalu kita tak pernah bayangkan Rusia akan invasi Ukraina atau tidak terbayangkan perang Hamas dan Israel. Sekarang ada juga ketegangan di Laut China Selatan. Hal-hal tersebut mungkin luput dari pencermatan Pak Hasto,” ujar Habiburokhman.
Dia yakin bahwa Prabowo telah melakukan penghitungan secara cermat sehingga berani membeli alutsista untuk pertahanan Indonesia. “Tapi kalau Pak Prabowo mungkin melihat sesuatu secara luas dan universal, sehingga tindakannya sangat terukur dan ini menjawab kegelisahan publik kenapa survei Pak Prabowo selalu tinggi karena Pak Prabowo dianggap mampu dan paham mengatasi situasi internasional demi membela kepentingan bangsa dan negara. Yang paling penting seberapa rasional utang tersebut dan tentu kita akan bisa selesaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Hasto mengkritisi kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya Menhan Prabowo terkait pengadaan alutsista. Dia mempertanyakan alasan pemerintah membeli sejumlah alutsista saat harga bahan-bahan kebutuhan pokok naik.
Hasto menyebutkan, Prabowo menambah utang negara dengan membeli alutsista. Sekjen PDIP itu menyoroti sejumlah kontrak pembelian alutsista Kementerian Pertahanan RI selama Prabowo menjabat.
“Ketika rakyat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok, Pak Prabowo malah menambah utang luar negeri untuk membeli alutsista,” kata Hasto di Semarang, Jawa Tengah, Minggu kemarin.
Pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu mempertanyakan situasi macam apa yang mendorong Prabowo membeli alutsista canggih. Hasto mempertanyakan pembelian alutsista karena Indonesia tidak sedang berperang. “Emangnya kita mau perang? Sehingga rakyat ditakut-takuti bahwa kita perang,” ujarnya.