Surabaya – Rumah Sakit (RS) Muji Rahayu memberikan tanggapan terkait kasus penemuan potongan payudara yang ternyata milik pasien kanker bernama MLA. Pasien tersebut menjalani operasi pemotongan payudara di rumah sakit tersebut.
Juru bicara RS Muji Rahayu, Renti Dwi Widianing, menjelaskan bahwa setelah proses pengangkatan payudara milik MLA yang terkena kanker, pihak rumah sakit memberikan edukasi dan menyarankan agar pasien bersedia memeriksa potongan payudara tersebut untuk diuji di laboratorium guna mengetahui tingkat keganasan kanker yang diderita MLA. Namun, keluarga pasien menolak dan meminta agar potongan payudara diserahkan kepada mereka. Menurut Renti, tindakan ini telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Renti menambahkan bahwa hasil amputasi bagian tubuh pasien merupakan hak dari pasien itu sendiri. Jika pasien meminta, rumah sakit wajib menyerahkannya. Saat itu, pihak rumah sakit berasumsi bahwa MLA akan memeriksa potongan payudaranya di rumah sakit lain.
Di sisi lain, suami MLA, DAP, mengaku tidak mengetahui bahwa membuang potongan payudara hasil operasi merupakan pelanggaran. Pihak rumah sakit sebenarnya telah menyarankan agar potongan payudara itu dikuburkan, namun karena kebingungan, potongan payudara itu kemudian dibuang ke rawa-rawa kawasan wisata Adventure Land Romokalisari, Surabaya.
Potongan payudara tersebut akhirnya ditemukan oleh beberapa anak yang sedang mencari ikan di dermaga sekitar. Pihak polisi kemudian menelusuri pemiliknya berdasarkan stiker bertuliskan MLA yang menempel di bungkus payudara tersebut.
