Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, membatalkan program Beasiswa NTB yang telah mengirim banyak pelajar asal provinsi tersebut ke luar negeri untuk menempuh pendidikan. Program ini akan dihentikan mulai tahun 2024 karena dianggap memberatkan anggaran. Meskipun demikian, program beasiswa tahun 2023 akan tetap berjalan hingga tahun 2024.
Kebijakan ini mendapat kecaman dari para penerima beasiswa, seperti Lalu Ary Kurniawan Hardi, alumni penerima beasiswa NTB tujuan Polandia, yang menilai bahwa program ini seharusnya dipertahankan karena dampak positif yang dihasilkannya bagi generasi penerus NTB. Begitu juga dengan Nimas Citra, alumni penerima beasiswa tujuan Polandia, yang menyayangkan langkah Pemprov NTB menghapus program tersebut.
Kritik terhadap pembatalan program Beasiswa NTB juga datang dari Cintopa Satria Adepradana, penerima beasiswa tujuan Malaysia, yang melihat bahwa program ini memberikan kesempatan bagi para awardee untuk memiliki relasi dengan mahasiswa dari berbagai negara.
Selain itu, alumni Beasiswa NTB angkatan pertama tujuan Malaysia, Rizka Laily Fitriana, menyatakan bahwa berkat beasiswa Zul-Rohmi, dia mendapat kesempatan bekerja yang lebih baik dan memperoleh ilmu serta wawasan yang tidak akan terlupakan.
Dengan adanya keberatan dari para penerima manfaat langsung, keputusan untuk menghapus program Beasiswa NTB perlu dipertimbangkan kembali demi kemajuan pendidikan dan pembangunan SDM di NTB.
