Calon Presiden, Prabowo Subianto, menyatakan tekadnya untuk melanjutkan program hilirisasi yang telah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hilirisasi, yang mengacu pada pengolahan bahan baku menjadi produk bernilai tinggi, dianggap sebagai kunci untuk memajukan ekonomi nasional dan mengurangi ketergantungan pada negara asing.
“Untuk mencapai kedaulatan dan kemerdekaan, ekonomi kita harus berada di tangan kita sendiri,” ungkap Prabowo dalam sebuah pernyataan resmi di Jakarta, pada Jumat (3/11/2023). Menurutnya, melalui hilirisasi, nilai tambah bagi ekonomi Indonesia bisa meningkat secara signifikan.
Dalam sebuah simposium di Kementerian Pertahanan yang berlangsung sehari sebelumnya, Prabowo juga menekankan pentingnya mengambil kendali atas ekonomi nasional.
“Untuk benar-benar mencapai kedaulatan dan kemerdekaan, ekonomi kita harus benar-benar berada di tangan kita sendiri,” katanya dalam ‘Simposium Geopolitik & Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia’ pada Kamis (2/11).
Sebelumnya, Jokowi telah menyoroti hilirisasi sebagai salah satu strategi utama untuk mendorong pendapatan per kapita Indonesia mencapai US$10.000 dalam dekade mendatang. Ini tidak hanya melibatkan komoditas mineral, tetapi juga produk kelautan, termasuk rumput laut. Sebagai komitmen dalam hal ini, Jokowi sedang mempersiapkan proyek percobaan terkait hilirisasi rumput laut yang dapat diadopsi di seluruh wilayah nusantara.
Prabowo menegaskan visi yang sama, yakni kemandirian ekonomi melalui hilirisasi.
“Kita akan melaksanakan hilirisasi pada komoditas dan ekonomi kita akan melompat lebih jauh,” tegasnya. Hilirisasi tidak hanya penting dari segi ekonomi, tetapi juga dalam konteks geopolitik dan geostrategi. Sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki dua pilihan, yakni memperkuat kekuatan dan menjaga kekayaannya atau menyerah pada dinamika global.
Dengan adanya komitmen kuat dari para pemimpin nasional, langkah strategis melalui hilirisasi dapat menjadi titik balik baru bagi pertumbuhan dan kemandirian ekonomi Indonesia di masa depan. (SENOPATI)