Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Kementerian Pertanian, Muhammad Hatta, diperiksa sebagai saksi dugaan pemerasan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021.
Setelah selesai diperiksa, keduanya tidak memberikan komentar. Mereka keluar dari Gedung Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim Polri pada pukul 19.15 WIB dan langsung masuk ke dalam mobil diawasi oleh sejumlah anggota polisi.
Djamaludin Koedoeboen, kuasa hukum SYL, mengatakan bahwa kliennya telah diinterogasi dengan puluhan pertanyaan. Dia juga mengungkapkan bahwa SYL dalam keadaan sehat saat diperiksa dan pemeriksaan dimulai pada pukul 14.30 WIB. SYL menjawab semua pertanyaan dengan lancar.
Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah tentang pertemuan dengan Ketua KPK, Firli Bahuri, di safe house Jalan Kertanegara Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap SYL masih terus berlanjut. SYL akan dimintai keterangan lagi oleh penyidik. Hal ini dikonfirmasi oleh kuasa hukumnya, Djamaludin Koedoeboen. Pemeriksaan dilakukan pada hari ini dan Djamaludin akan mendampingi SYL.
Dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian tahun 2021 telah naik statusnya menjadi penyidikan oleh Polda Metro Jaya.
Firli Bahuri membantah tuduhan bahwa dirinya terlibat dalam pemerasan terhadap SYL. Firli menjelaskan bahwa pertemuan tersebut terjadi sebelum dugaan korupsi di Kementerian Pertanian terjadi. Dia mengatakan bahwa pertemuan itu dilakukan pada Maret 2022.
Halaman Selanjutnya
Terbaru, SYL akan dimintai keterangan lagi oleh penyidik. Hal ini dikonfirmasi oleh kuasa hukumnya, Djamaludin Koedoeboen. Pemeriksaan dilakukan pada hari ini dan Djamaludin akan mendampingi SYL.