Jumat, 20 Oktober 2023 – 21:04 WIB
Surabaya – Jalan Sehat dalam rangka memperingati Hari Santri 2023 akan dilaksanakan pada Sabtu pagi, 21 Oktober 2023 dengan titik start dan finis di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga :
Hari Santri 2023: Sarung Nusantara, Warna-warni Keberagaman Indonesia
Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo mengungkapkan bahwa agenda Jalan Sehat ini rencananya akan diikuti oleh para tokoh, kiai, dan pejabat yang akan mendampingi sekitar satu juta peserta.
Beberapa di antara tokoh yang akan hadir adalah Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum NU KH Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran pemerintah Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga :
Lusa, 10 Ribu Alumni Gelar Tajamuk dan Jalan Sehat Peringati 1 Abad Gontor di Monas
“Bu Gubernur, Menag, Ketua Umum NU, Rais Aam, Pak Kadis, jajaran pemerintah kota Surabaya dan Pemprov Jatim, semuanya diundang. Insyaallah akan hadir merayakan,” kata Bowo dalam konferensi pers di Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga Jawa Timur, Jumat.
Baca Juga :
Yakin Menang, Cak Imin: Saya Kuat di Jatim-Jateng, Anies Kuat di DKI-Jabar
Tentang jumlah peserta, dia tidak bisa memberikan jumlah pasti karena pendaftaran masih terus dibuka sampai sekarang. Pada saat ini, peserta yang mendaftar untuk mengikuti Jalan Sehat sudah lebih dari 900 ribu orang.
“Saya meyakini akan ada jutaan peserta. Kenapa? Sampai saat ini yang mendaftar secara online saja sudah lebih dari 900 ribu. Belum lagi yang mendaftar fisik,” kata Bowo.
Bowo mengatakan hadiah utama dalam Jalan Sehat ini adalah 60 paket umrah gratis. Masyarakat memiliki kesempatan untuk menjalankan ibadah umrah dengan mengikuti Jalan Sehat ini.
Namun, dia menegaskan bahwa warga yang antusias untuk mengikuti Jalan Sehat ini bukan semata-mata karena berharap mendapatkan bonus atau hadiah, tetapi karena tertarik untuk menjalin kebersamaan dalam merayakan Hari Santri 2023.
“Ketertarikan ini adalah kebersamaan. Kegiatan ini merupakan kegiatan kebersamaan. Menyuarakan kebersamaan dalam keberagaman untuk memperingati Hari Santri 2023. Karena kegembiraan, kami memberikan penghargaan lebih dengan dukungan hadiah sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat yang ingin merayakan bersama santri,” katanya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Husnul Maram mengaku telah melakukan mobilisasi massa untuk meramaikan Jalan Sehat Hari Santri 2023. Dia mengklaim sudah mendapatkan peserta dari 22.500 lembaga madrasah swasta dan negeri.
“Untuk mobilisasi massa, sejujurnya kami mendapatkan peserta dari 22.500 lembaga madrasah swasta dan negeri, rata-rata per lembaga minimal ada 100 orang yang datang,” kata Husnul.
Dia menyatakan bahwa hadiah utama dalam Jalan Sehat Hari Santri 2023 ini bukan voucher tetapi paket umrah yang lengkap. Peserta yang mendapatkan hadiah umrah nantinya harus mengurus paspor sendiri.
“Ada 60 paket umrah gratis. Ini bukan voucher, tapi ini adalah paket umrah yang lengkap. Setelah mendapatkan paket, peserta bisa langsung berangkat. Hanya perlu mengurus paspor sendiri. 60 paket umrah tersebut, 10 paket dari Ibu Gubernur dan 50 paket umrah dari mitra kami di Kementerian Agama. Ditambah ada 1 unit mobil dari Bank Syariah Indonesia,” ujar Husnul.
Kepala Dispora Jawa Timur M Ali Kuncoro menjelaskan alasan perubahan titik start-finis yang sebelumnya di Tugu Pahlawan, kini diubah menjadi di Gedung Grahadi. Alasannya adalah karena pada Sabtu, di Tugu Pahlawan akan dilakukan gladi bersih untuk acara puncak Hari Santri pada 22 Oktober 2023.
Dia juga menjelaskan bahwa Jalan Sehat akan dilakukan dengan jarak tempuh 5 kilometer. Dispora sudah berkoordinasi dengan Kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
“Kemarin sudah dilakukan rekayasa lalu lintas. Besok, separuh badan jalan akan digunakan oleh peserta Jalan Sehat. Hari ini, Polrestabes akan memberikan informasi di media sosial sehingga masyarakat bisa memahami dan menghindari rute yang akan dilalui peserta Jalan Sehat,” kata Kuncoro.
Halaman Selanjutnya
“Saya meyakini akan ada jutaan peserta. Kenapa? Sampai saat ini yang mendaftar online saja sudah lebih dari 900 ribu. Belum lagi yang mendaftar fisik,” kata Bowo.